Sabtu, 17 Desember 2011

Sistem informasi obat di instalasi farmasi rumah sakit

Dikutip dari suatu sumber, bahwa sistem informasi obat sangat penting dalam mendukung monitoring distribusi obat ke pasien dan dibutuhkan juga sistem informasi yang dikembangkan, dapat menghasilkan informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan lengkap. Sehingga dapat mendukung monitoring distribusi obat pada pasien. Pelayanan farmasi meliputi penyediaan dan distribusi semua pembekalan farmasi termasuk pemberian informasi yang dapat menjamin kualitas pelayanan yang
berhubungan dengan penggunaan obat, oleh karena itu memerlukan kegiatan monitoring yang cukup ketat. Karena monitoring merupakan upaya untuk memantau atau menilai pola penggunaan obat.
Teknik informasi sekarang ini sangat dibutuhkan sehingga penggunaan komputer yang tepat adalah mutlak. Program komputer yang digunakan sebaiknya suatu program yang mengintegrasikan
manajemen pemeliharaan dengan menajemen penunjangnya, antara lain logistik, karena jika dilakukan secara manual hasilnya tidak akan optimal bahkan tidak bisa menyeselesaikan masalah yang sedang dihadapi, sehingga perlu dikembangkan sistem informasi berbasis komputer yang bertujuan untuk mendukung monitoring penggunaan obat.
Adapun sistem informasi manajemen farmasi yang baik, efektif digunakan untuk pengolahan data, yang meliputi:
a. Pengolahan data dengan meringkas data.
Data yang disajikan untuk manajemen seringkali tabel ringkasan.
b. Penyajian informasi dalam bentuk grafis, yang memudahkan
pemahaman.
c. Pemahaman informasi untuk mengidentifikasi kecenderungan dan
masalah-masalah potensial.
d. Langkah dalam merespon hasil baik positif maupun negative.
Adapun sistem Informasi Monitoring Distribusi Penggunaan Obat yaitu
Data merupakan fakta dasar yang akan berarti kalau sudah diolah dan dikaitkan dengan suatu konteks tertentu. Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang
sangat berarti bagi si penerima.
Sistem informasi sebagai sekumpulan element yang bekerja bersama-sama secara manual maupun berbasis komputer dalam pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan data untuk menghasilkan
informasi bagi proses pengambilan keputusan. Dari definisi diatas berarti sistem informasi merupakan suaru sistem yang bekerja bersama-sama dalam pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data yang menghasilkan suatu informasi.
Upaya untuk memantau atau menilai pola penggunaan obat serta upaya-upaya untuk menjaga dan meningkatkan mutu dan kerasionalan penggunaan obat di instalasi farmasi, diperlukan upaya
Untuk mengetahui penggunaan obat-obatan yang telah diberikan dengan melakukan monitoring distribusi penggunaan obat.
Usaha untuk memperoleh suatu informasi harus melalui suatu proses transformasi dengan membuat data menjadi bermakna. Dengan demikian untuk memperoleh suatu informasi diperlukan
sumber daya input, yang diproses menjadi sumber daya output.Proses pengolahan informasi memerlukan alat pengolah informasi, yaitu hardware, software, dan brainware.
Tahap-tahap Pengembangan Sistem Informasi
1. Studi pendahuluan (preliminary investigation)
2. Analisis masalah (problem analysis)
3. Analisis kebutuhan (requitment analysis)
4. Analisis keputusan (decision analysis)
5. Perancangan (design)
6. Membangun sistem baru (construction)
7. Penerapan (implementation)
Adapun model sistem yaitu"
1. Diagram Konteks : Diagram konteks adalah bagian dari data flow diagram (DFD) yang berfungsi
memetakan model lingkungan, yang presentasikan dalam lingkungan tunggal yang mewakili
keseluruhan sistem.
2. Diagram Arus Data (DAD)
Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data dari data sistem data
sekarang dikenal dangan nama diagram arus data (data flow diagram atau DFD).
3. Kamus Data
Kamus data adalah katalog tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi.
Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di
dalam sistem secara lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik
pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Dan kamus data harus memuat hal-hal
yaitu nama arus data,alias, bentuk data yang meliputi Dokumen dasar atau formulir ,Dokumen
hasil cetakan komputer, Laporan tercetak,tampilan di layar monitor, Variabel,Parameter,Field.
Kemudian arus data, penjelasan,priode, volume, dan strustur data.
4. E-R Diagram
5. Normalisasi
Perancangan Sistem
1. Perancangan Input dan Output
2. Perancangan Basis Data
3. Perancangan Dialog Antar Muka
4. Block Chart Diagram (diagram blok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar